Selasa, 24 Juli 2012

Mengelola Sampah

Pengelolaan Sampah

Sampah sebagai material sisa aktivitas manusia seringkali menjadi penyebab timbulnya masalah manakala tidak mendapat pengelolaan secara pantas. Pengelolaan sampah akan berbeda jika di tinjau dari jenisnya, dimana pengelolaan sampah organik tidak memerlukan penanganan yang lebih serius karena sifatnya yang mudah terurai namun jika diolah menjadi produk bernilai sampah ini akan lebih berguna dan menguntungkan. Berbeda halnya dengan Sampah Organik, sampah Anorganik membutuhkan proses pengelolaan yang lebih rumit karena sifatnya yang membutuhkan waktu lama dalam penguraiannya, sehingga berpotensi menyebabkanpenumpukan sampah yang berlebihan. Untuk itu sebelum dilakukan pengelolaan, sampah harus melalui proses pemilihan sebelumnya.
                Pengelolaan sampah selama ini masih menggunakan konsep paradigma lama yaitu 3P (Pengumpulan, Pengangkutan dan Pembuangan). Dalam paradigma tersebut sampah belum dilihat sebagai sumber daya sehingga diperlukan cara pandang baru yaitu 4M, yaitu:
A.     Mengurangi (Reduse)
         Sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan, karena semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Mengurangi sampah bisa dilakukan dengan berbagai cara,   contohnya belanja di supermarket dalam jumlah yang besar sekaligus, sehingga akan menghemat jumlah plastik yang digunakan. Atau bisa juga dengan membawa tas kain saat berbelanja agar tidak perlu lagi menggunakan tas plastik
B.    Menggantikan (replace)
                Mengutamakan penggunaan bahan yang tahan lama merupakan salah satu langkah peminimalisir sampah yang paling efektif, selain itu penggunaan bahan yang ramah lingkungan dibanding bahan yang susah terurai oleh dekomposer akan semakin membantu penanganan masalah sampah. Misalnya, mengganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami. 
C.     Menggunakan kembali (reuse)
                Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Menghindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang) adalah salah satu hal yang dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah. Menggunakan kembali sampah bisa dilakukan dengan menggunakan kembali plastik belanjaan dari supermarket menjadi plastik sebagai kantong sampah. Contoh lainnya adalah menggunakan sampah ember plastik sebagai pot  bunga.
D.     Mengolah kembali (recycle).
          Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Dengan proses daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. 
                Pada dasarnya, sampah yang dapat di daur ulang adalah termasuk bahan organik, namun sekarang telah hadir industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain yang memiliki kegunaan dan nilai ekonomis tinggi. Dengan mendaur ulang sampah menjadi bahan baku dari suatu produk akan mengurangi pemakaian sumber daya alam yang semakin lama semakin menipis kuantitasnya dan tentunya juga bisa mengisi pundi-pundi uang kita.
               
Pengelolaan sampah dengan prinsip 4M memiliki dua aspek yaitu preventif dan penanganan. Mengurangi dan menggantikan merupakan tindakan preventive. Prinsip ini menekankan pada tindakan mencegah timbilnya sampah yang tidak mudah terurai seperti sampah plstik, kaleng kaca, karet dan kain. Menggunakan kembali dan mengolah kembali merupakan tindakan penaganan. Jika timbulnya sampah tidak bisa dielakkan lagi, dampak negative dari keberadaanya dapat dihindarkn dengan menggunakannya kembali atau mengolahnya kembali.
                Cara bijak mengangani sampah dengan prinsip 4M harus ditindak lanjuti dengan memilah sampah sesuai kelompoknya, apakah itu sampah organic atau anorganik. Dengan memilah sampah sesuai kelompoknya dapat dilakukan perlakuan atau tindak lanjut yang tepat untuk sampah tersebut.
                Penanganan sampah harus ditanggulangi semua pihak. Apabila ditangani secara serius, maka sampah bukan lagi musuh tapi sahabat, karena bisa didaur ulang, dan dapat menghasilkan peningkatan ekonomi. Terbukti dengan kreativitas dan kerja keras, masalah-masalah sampah di Negara kita bisa diatasi, bahkan lebih dari itu, kita juga dapat memperoleh tambahan penghasilan dari sampah.

DULU DIBUANG SEKARANG JADI UANG

Go Green

Rabu, 11 Juli 2012

Jenis Hutan

    Jenis-Jenis Hutan
         Jenis-jenis hutan dapat dibedakan berdasarkan hal-hal berikut, yaitu:
1)      Jenis Hutan Berdasarkan Fungsinya
         Berdasarkan fungsinya hutan dibedakan menjadi:
a.      Hutan Lindung
Hutan Lindung adalah hutan yang berfungsi menjaga kelestarian tanah dan tata air wilayah.
b.      Hutan Suaka Alam
Hutan Suaka alam adalah kawasan hutan yang karena sifat-sifatnya yang  khas diperuntukan secara khusus untuk perlindungan alam hayati atau manfaat-manfaat yang lainnya. Hutan suaka alam terdiri dari Cagar alam dan Suaka margasatwa. Cagar Alam ialah kawasan suaka alam yang oleh karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistem atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Suaka margasatwa  ialah kawasan suaka alam yang mempunyai cirri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwayang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
c.       Hutan Wisata
      Hutan Wisata adalah hutan yang diperuntukan untuk dibina dan dipelihara guna kepentingan pariwisata atau wisata baru. Hutan wisata terdiri dari Taman Wisata, Taman Baru dan Taman Laut. Taman Wisata ialah hutan wisata yang memiliki keindahan alam baik keindahan nabati, keindahan hewani, maupun keindahan alamnya sendiri yang mempunyai corak khas yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Taman Baru ialah hutan wisata yang didalamnya terdapat satwa baru yang memungkinkan diselenggarakannya perburua secara teratur bagi kepentingan rekreasi. Taman Laut adalah laut kawasan lepas pantai atau laut yang masih di dalam batas wilayah laut Indonesia yang di dalamnya terdapat batu-batuan kosong atau biota. Di kawasan ini terdapat ekosistem dan atau keindahan khusus yang keadaan alamnya secara fisik tidak mengalami perubahan yang diakibatkan karena perbuatan manusia. Contoh taman laut adalah taman laut bunaken (Sumatra Utara).
d.      Hutan Produksi
Hutan Produksi berfungsi sebagai penghasil kayu atau non kayu, seperti hasil industri kayu dan obat-obatan.
2)    Jenis Hutan Berdasarkan Jenis Pohonnya
         Menurut jenis pohonnya, hutan dapat dibedakan menjadi:
a.      Hutan Heterogen
Hutan Heterogen adalah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai macam pohon, misalnya hutan rimba. Biasanya di daerah tropic yang banyak hujannya seperti di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Asia Tenggara, dan Australia Timur Laut pohon-pohonnya tinggi dan berdaun lebar. Di Indonesia hutan Heterogen antara lain terdapat di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Irian Jaya
b.      Hutan Homogen
Hutan Homogen adalah hutan yang ditumbuhi oleh satu macam tumbuhan. Pada umumnya hutan homogen dibuat dengan tujuan tertentu, misalnya untuk reboisasi, penghijauan, atau keperluan perluasan industri. Contoh hutan homogen antara lain hutan jati dan hutan pinus

3)      Jenis Hutan Berdasarkan Proses Terjadinya
         Menurut terjadinya atau terbentuknya hutan dibedakan menjadi dua, yaitu hutan asli atau hutan alam dan hutan buatan. Hutan Asli adalah hutan yang terjadi secara alami, misalnya hutan rimba. Hutan Buatan adalah hutan yang terjadi karena dibuat oleh manusia. Biasanya hutan ini terdiri dari pohon-pohon yang sejenis dan dibuat untuk tujuan tertentu.
         Khusus untuk hutan mangrove (hutan bakau) kebanyakan merupakan hutan alami, namun ada juga hutan mangrove yang sengaja dibuat oleh manusia untuk menanggulangi pantai dari bahaya yang ditimbulkan oleh gelombang atau arus laut.
4)      Jenis hutan Berdasarkan Tempatnya
         Untuk daerah tropic yang memiliki curah hujan tinggi, hutan dapat tumbuh di berbagai tempat, sehingga hujan tersebut dinamai berdasarkan tempat tumbuhnya. Contoh hutan menurut tempatnya adalah hutan rawa, hutan pantai dan hutan pegunungan.

5)      Jenis Hutan Berdasarkan Iklimnya
a.      Hutan Hujan Tropis
            Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropic basah dengan dengan curah hujan tinggi dan terbesar sepanjang tahun. Hutan hujan tropis antara lain terdapat di Amerika Tengah dan Selatan, Australia timur Laut, Afrika dan Asia Tenggara. Ciri khas dari tumbuhan-tumbuhan yang terdapat di hutan hujan tropis adalah ukuran pohon yang tinggi, berdaun lebar, selalu hijau dan jumlah jenis besar. Hutan ini kaya akan hewan Vertebrata dan Invertebrata.
b.      Hutan Musim Tropik
      Hutan ini terdapat di daerah tropic beriklim basah, tetapi mempunyai musim kemarau yang panjang. Biasanya pohon-pohon di hutan musim tropic menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Hutan musim tropic banyak yerdapat di kawasan India dan Asia Tenggara, termasuk juga Indonesia.
c.       Hutan Hujan Iklim Sedang
      Hutan hujan iklim sedang adalah hutan raksasa yang terdapat di Australia dan sepanjang pantai Pasific di Amerika Utara dan California sampai negara bagian Washington. Hutan hujan iklim sedang di Australia merupakan hutan dengan pohon-pohon tertinggi di dunia.
d.      Hutan Pegunungan Tropik
      Hutan jenis ini mirip dengan hutan hujan iklim sedang, namun struktur dan karakteristik lainnya sangat berbeda.
e.       Hutan Hujan Iklim Sedang yang selalu Hijau
      Terdapat di daerah beriklim sedang. Hutan jenis ini tersebar di Amerika Serikat dan Eropa yang beriklim kontinen

f.    Hutan Gugur Iklim Sedang
      Hutan ini terdapat didaerah dengan iklim kontinen sedang namun agak basah dengan musim hujan di musim panas dan dengan musim dingin yang keras. Pohon-pohon yang dominant adalah pohon-pohon yang berdaun lebar yang menggugurkan daunnya dimusim dingin. Hutan ini banyak tersebar di kawasan Amerika Serikat, Eropa, Asia Timur,Chili dan Amerika Tengah.
g.      Taiga
      Taiga terdiri dari jenis-jenis conifer yang tumbuh di tempat terdingin dari daerah iklim hutan. Taiga terbesar terdapat di Amerika Utara, Eropa dan Asia.
h.      Hutan Lumut
      Hutan lumut adalah komunitas pegunungan tropic yang memilki struktur yang berbeda dengan taiga. Hutan lumut terdapat di daerah yang memilki ketinggian 2500 m. pohon-pohonnya kerdil dan juga ditumbuhi lumut dan lumut kerak.
i.        Sabana
      Sabana adalah padang rumput tropis yang diselingi pohon-pohon besar. Umumnya sabana merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang rumput. Sabana antara lain terdapat di Australia dan Brasilia.
j.        Gurun
      Gurun adalah wilayah daratan yang tidak ada tumbuhan kecuali beberapa jenis kaktus.

6)      Jenis Hutan Berdasarkan Tujuannya
         Menurut jenisnya hutan digolongkan menjadi:
·         Hutan Konservasi dan Taman Nasional
·         Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Produksi Tetap
·         Hutan Lindung
·         Hutan Konversi